Hingar bingar peluncuran iPhone 7 beberapa waktu lalu menyisakan banyak pertanyaan. Selain kejutan besar dengan ditiadakannya jack audio 3,5mm, penggunaan dua kamera di bagian belakang iPhone 7 Plus menjadi fokus perhatian para pemerhati perkembangan teknologi.
Sebagai pengingat, iPhone bukanlah smartphone pertama yang menggunakan dua kamera di bagian belakang. Sebelumnya ada nama brand asal Korea yaitu LG dengan LG G5 dan LG X Cam.
Di bagian belakang LG G5, Anda akan menemukan kamera 16 megapiksel dan satu kamera wide angle dengan resolusi 8 megapiksel. Kamera pertama berfungsi layaknya kamera ponsel biasa sedangkan kamera kedua 8 megapiksel lebih untuk menangkap image dengan sudut yang lebih lebar dari mata manusia hingga 135 derajat. Perlu Anda ketahui, sudut pandang manusia hanya sekitar 120 hingga 124 derajat.
Dengan mengikuti ‘seniornya’, dua kamera belakang LG X Cam juga memiliki fungsi yang sama, hanya dengan kualitas yang berbeda.
Kamera utamanya 13 MP dapat meng-capture foto dengan sudut tangkapan hingga 78°. Sementara kamera kedua berkekuatan 5 MPbisa menghasilkan gambar dengan lebar hingga 120
Huawei P9
Dengan pendekatan yang berbeda, Huawei juga meluncurkan smartphone dengan dua kamera belakang. Adalah Huawei P9, mengandalkan 2 kamera yang sama-sama berkekuatan 12 megapiksel . Lalu apa yang membedakan keduanya?
Kamera pertama memiliki sensor RGB yang sudah bisa ditebak akan menghasilkan gambar berwarna layaknya kamera biasa. Sementara kamera satunya memiliki sensor monokrom yang hanya dapat mencapture foto dalam konfiogurasi warna hitam putih.
Kita tahu dengan bantuan aplikasipun, gambar berwarna bisa dibuat menjadi gradasi hitam putih. Namun mengapa P9 sampai menaruh kamera bersensor hitam putih secara terpisah?
Menurut beberapa pakar fotografi, sensor monokrom dapat menangkap detil lebih baik disbanding dengan kamera dengan sensor warna. Hal ini bisa terjadi karena sensor monokrom hanya fokus pada seberapa banyak cahaya yang datang tanpa mempedulikan apa warna yang ada di dalam cahaya tersebut.
Penggunaan dua kamera belakang disebut juga membuat P9 mampu menangkap lebih banyak cahaya disbanding iPhone 6S dan Samsung Galaxy S7.
Dua kamera mengambil foto secara bersamaan, dan kemudian P9 akan menggunakan kekuatan dari keduanya untuk membuat satu gambar yang lebih baik. Kamera warna memang penting untuk memproduksi foto berwarna dengan standar yang semua orang inginkan. Tapi dengan menggabungkan informasi warna dengan detail yang lebih kaya dan ketajaman gambar monokrom, Huawei berharap Anda mendapatkan hasil yang, secara teoritis, terlihat jauh lebih baik.
.
Xiaomi Redmi Pro
Tak ingin tertinggal dalam berinovasi, produsen asal Cina, Xiaomi mengeluarkan Xiaomi Redmi Pro dengan dua kamera belakang. Yang menarik, dua kamera tersebut berasal dari brand yang berbeda. Sebuah kamera dengan sensor Sony IMX258 beraperture f / 2.0 dan PDAF autofocus sebesar 13 megapixel bersanding dengan kamera 5 megapiksel besutan Samsung. Kamera pertama sama normalnya seperti kamera ponsel lainnya, sedangkan kamera kedua memiliki sensitifitas yang lebih baik untuk urusan kedalaman gambar.
iPhone 7 Plus
iPhone 7 Plus memiliki 2 kamera belakang dengan spesifikasi berbeda. Satu kamera memiliki ukuran 28mm dengan resolusi 12 megapiksel sedangkan kamera lainnya memiliki lensa telefoto dengan perbesaran 2x optical zoom. Anda dapat melakukan pembesaran lebih lanjut hingga 10x dengan bantuan software. Tentu saja, pembesaran obyek akan mempengaruhi kualitas gambar.
Dalam prosesnya, jika Anda mengambil gambar, kedua kamera akan sama-sama bekerja. Melalui software, gambar yang berhasil dicapture oleh keduanya akan digabungkan sehingga menghasilkan gambar yang lebih baik sesuai dengan kondisi yang ada.
Sebagai contoh jika Anda mengambil gambar dalam kondisi minim cahaya (low light), prosesor grafis akan memilih data image seperti piksel dan luminansi dari kamera pertama yang paling terang dan dikombinasi dengan data dari kamera telephoto sehingga dapat menghasilkan gambar yang “langsung jadi” tanpa harus ada proses seting dari pengguna.
Teknik ini dinamai Apple dengan sebutan “fusion”. Konsekuensinya, hal ini membutuhkan spesifikasi hardware yang lebih baik sehingga tak heran iPhone 7 Plus menggandeng RAM sebesar 3GB.
Dual Kamera, Masa Depan Mobile Photography
Meski masing-masing vendor memiliki pendekatan dan konsep yang berbeda soal penggunaan dua kamera, namun diyakini bahwa tren ini merupakan kunci masa depan fotografi ponsel.
Jujurlah, smartphone saat ini terlihat hampir sama. Spesifikasi yang sama, resolusi kamera yang sama, dan ukuran penyimpanan yang sama. Belum lagi soal sensor sidik jari, semua smartphone keluaran baru hampir semuanya sudah memiliki fitur tersebut. Smartphone harus memiliki sesuatu yang ‘lebih’ untuk dapat terlihat lebih baik.
Selama ini perlombaan soal kamera hanya melulu soal besarnya megapiksel dan mode-mode tambahan supaya konsumen dapat secara instan menghasilkan gambar yang menarik. Samsung mencoba keluar pakem dengan memakai sensor yang lebih besar. Sementara HTC mencoba mengubah paradigma dengan memperkenalkan ultrapixel, penggunaan resolusi yang lebih kecil namun dengan kemampuan tangkapan cahaya yang lebih baik. Namun hal tersebut pun kurang bergaung di telinga konsumen. Daftar keterbatasan kamera ponsel bisa lebih panjang jika kita membahas soal optical zoom.
Pengunaan dual kamera, -baik yang bekerja simultan maupun menjalankan fungsi berbeda-, menjadi harapan baru untuk menutup kekurangan-kekuarangan yang ada pada kamera tunggal. iPhone 7 Plus dan Huawei P9 menunjukkan bahwa penggunaan dua kamera belakang bsia menghasilkan gambar yang lebih . LG G5 menawarkan hasil yang lebih kaya dengan lensa wide anglenya. Sementara itu Xiaomi Redmi Pro menunjukkan bahwa foto yang dihasilkan oleh ponsel bisa kaya dimensi dan kedalaman.