Harga : Rp 3.399.000,-
Pilihan Warna : Hitam, Grey
Windroid adalah tablet hybrid yang inovatif, dimana selain menawarkan disain konvertibel juga menyuguhkan kemampuan dual boot sistem operasi: Android dan Windows. Untuk model Windroid 10G+ layarnya dirancang lebih lega, ditambah suntikan dapur pacu yang lebih powerfull.
Tablet Windroid keluaran Axioo tercatat mendapatkan respon cukup baik di pasaran. Daya tarik dual OS-nya mampu menjadi magnet pemikat, dimana bisa menjalankan sistem operasi Android dan Windows dalam satu perangkat. Pengguna bisa memilih aktivasi sistem operasi saat awal dinyalakan (booting), dengan sekali klik.
Sejauh ini Axioo telah melansir Windroid dalam pilihan bentang layar 7 inci, 8 inci dan 8,9 inci. Dan kini, brand nasional ini menyempurnakan pilihan bagi konsumen, dengan menyediakan Windroid 10G+, berlayar 10.1 inci. Serupa model Windroid 9G, tablet ini dibekali dock keyboard, yang mampu membuatnya sebagai perangkat hybrid. Bisa sebagai tablet, dapat pula bertransformasi menjadi notebook.
Axioo Windroid 10G+ dijual di pasaran seharga Rp.3.399.000. Sepadankah dengan performa kinerjanya?
Desain Konvertibel, Kualitas Material Bagus
Mengusung layar lebih besar, dimensi Windroid 10G+ menjadi lebih bongsor ketimbang model Windroid 9G. Ukuran bodinya mencapai 259,32 x 182,06 x 20,05 mm dan berat 1,1 Kg saat dock keyboard terpasang. Profil bodi seperti ini membuatnya nyaman dibawa kemana-mana. Lebih simpel ketimbang perangkat notebook pada umumnya.
Konsep konvertibel pada Windroid 10G+ lebih paten, mirip mekanisme desain ASUS Transformer Pad TF103C. Gampang saat akses copot-pasang tablet dari dock keyboard, dimana tersedia "tombol" ejektornya. Bukan itu saja, kualitas material bodi tablet dan dock keyboard-nya juga lebih bagus, lebih solid dari pendahulunya. Tekstur kesat tetap ada, tak bikin licin. Pada sisi kanan-kiri belakang tablet juga diterapkan tekstur mozaik, kian mendongkrak aura elegan.
Layar Windroid 10G+ berdiagonal 10.1 inci berjenis IPS pada resolusi 1280x800 piksel, yang memberikan tampilan lebar (wide) layaknya notebok terkini. Respon sentuhnya bagus, dengan dukungan multitouch 10 titik. Tampilan layarnya jernih, nyaman di mata. Namun, tablet ini tak direkomendasikan dipakai di luaran (outdoor), mengingat hamparan layar jadi tak jelas kala di bawah pancaran sinar matahari langsung.
Kemungkinan dikarenakan adanya lapisan pelindung LCD-nya.
Keyboard bawaan paket penjualan nyaman dipakai. Ukuran tuts-nya ideal untuk mengetik. Begitu pula touch-pad di bawah tombol alfanumerik, lancar digunakan tanpa kendala. Bersama dock keyboard ini, Axioo Windroid 10G+ tampil bak perangkat notebook profesional. Oya, jika posisi tablet tertancap berlawanan arah, dock keyboard bisa difungsikan sebagai penyangga tablet saat bermain game atau menonton video.
Dual OS, Windows 10 dan Android 5.1 Lollipop
Windroid 10G+ dibekali dua OS yang bisa dijalankan bergantian (dual boot). Saat perangkat dinyalakan, akan menampilkan opsi booting, menggunakan Android atau Windows. Sebagai generasi terbaru, tablet ini sudah menawarkan sistem operasi yang update pula, yaitu Android 5.1 Lollipop dan Windows 10.
Saat berjalan di OS Windows, untuk berganti ke OS Android caranya mudah. Cukup klik tombol pintas yang ada di bawah layar (taskbar), dengan ikon segitiga warna merah. Nantinya sistem akan restart-reboot ke Android. Sebaliknya, klik tombol power saat berjalan di OS Android, akan muncul opsi beralih ke Windows.
Dengan hadirnya dua pilihan OS di satu tablet ini, Anda bisa mengerjakan tugas-tugas bisnis atau kantor dengan mudah. Sekaligus bisa pula menikmati beragam hiburan dari aplikasi/game yang cukup beragam di platform Android. Inilah yang menjadi kelebihan mendasar dari kepemilikan dua platform ini.
Guna melakukan kerja kantoran, Windroid 10G+ menawarkan aplikasi Office Mobile dan Office 365 secara gratis. Office Mobile dapat diakses dengan login melalui akun Microsoft.
Intel Baytrail-T Quad-core, RAM 2GB
Dapur pacu yang dibutuhkan untuk menjalankan dua OS di Windroid 10G+ tentu saja tak sembarangan. Tablet ini mengusung chipset Intel Baytrail-T Z3735F, dengan prosesor Quad-core 1,33 GHz (up to 1,83GHz, 2MB Cache) yang dikombinasikan dengan RAM 2GB dan penyimpanan internal 32GB, yang bisa diekspansi menggunakan kartu microSD hingga 128GB.
Dibandingkan dengan Windroid 9G tentu saja performa kinerja tablet ini lebih kencang. Dipakai bermain game HD pun relatif lancar, walaupun pada beberapa adegan kualitas grafisnya 'menyesuaikan'. Namun secara keseluruhan performa GPU IntelHD-nya bagus, lancar tanpa masalah. Berbekal RAM dan ROM besar, tentulah membuat jumlah aplikasi, game serta data yang bisa disuntikkan ke dalamnya bisa lebih banyak dan lebih memuaskan.
Pengujian menggunakan aplikasi benchmark AnTuTu diperoleh skor 49.169, yang terbilang kuat. Sementara pada tes via GeekBench 3 didapatkan angka Single-core 784 dan Multi-core 2103, yang diketahui melampaui Asus Nexus 7 (2013). Namun masih sedikit di bawah capaian tablet Samsung Galaxy Note 10.1 (2014).
Kamera Minimalis
Windroid 10G+ telah melekatkan kamera 1,9 MP di sisi belakang. Resolusinya minimal untuk ukuran kamera mobile saat ini. Meski kondisi pencahayaan ideal, hasil potretnya masih mengecewakan. Di sini pun tak ada fasilitas autofokus dan lampu flash LED. Sedikit berbeda dengan kamera depannya, yang meski resolusinya VGA (0,3MP), cukup bermanfaat untuk mendukung akses video chat. Buat selfie pun bisa, dimana telah dilengkapi fasilitas semacam fitur beautify untuk mempercantik tampilan.
Meski hasilnya sangat standar, kamera utamanya bisa merekam video hingga resolusi 720p. Sementara kamera depannya bisa sampai 480p. Perlu pula diperhatikan di sini, viewfinder dan fitur kameranya sangat standar.
Pemutar Musik dan Pemutar Video Lumayan
Pada posisi tablet terpasang di dock keyboard, permainan musiknya terdengar cukup apik lewat loudspeaker yang bercokol di sisi kanan-kiri bawah. Bila dinikmati via earphone (tak disertakan dalam paket penjualan), alunan pemutar musiknya lumayan meski tak banyak menghadirkan efek audio. Begitu pula player video, cukup bisa diandalkan walaupun tampilan dan fiturnya standar. Format yang disupport H.264, DIVX, XVID, rm, rmvb, MKV, WMV, MOV, MP4, MPEG, MPG, FLV hingga kualitas full HD 1080p.
Asiknya, serupa di Windroid 9G, tablet Windroid 10G+ ini diperkuat teknologi Intel Smart Video. Itu memungkinkan peningkatan kualitas video dengan mengurangi noise dan artifak pada klip video yang diputar. Hasilnya, kualitas tampilan permainan video jadi lebih baik.
Konektivitas dan Internet
Tablet Windroid 10G+ dilengkapi slot SIM card, yang bisa diaktfikan untuk akses internet mobile. Teknologi jaringan yang didukung masih sebatas 3G HSDPA (max 7,2 Mbps), belum 4G LTE. Dan, ini pun khusus untuk data internet, dimana SIM card terpasang (microSIM) tidak dapat dipakai telpon dan SMS. Lokasi slot SIM card dan slot microSD berada di sisi kiri tablet. Tinggal buka penutupnya bila ingin menyisipkan kartu.
Alternatif koneksi internet di Windroid 10G+ yakni WiFi 802.11 b/g/n, yang bisa dipakai akses di area hotspot. Bluetooth 4.0 dan WiFi tethering dipunyai. Juga, fungsi USB OTG, yang bisa dimanfaatkan untuk bertukar file/data langsung ke flashdisk, tanpa lewat PC lebih dulu. Menariknya lagi, pada dock telah tersaji port USB. Itu menambah jajaran port USB yang telah melekat di tablet, dimana bisa difungsikan pula untuk pemanfaatan mouse eksternal. Port HDMI dan miniUSB bisa juga ditemui di tablet Windroid 10G+ ini.
Baterai 6000mAh, Awet
Layar lebih besar tentulah membutuhkan daya lebih besar. Di sini Axioo Windroid 10G+ telah menggandeng baterai besar 6000mAh. Untuk penggunaan normal seperti mengetik, menikmati fitur multimedia atau pun browsing via WiFi, baterai tablet ini bisa bertahan hingga 4 jam nonstop. Tapi jika sinyal internet mobile tak stabil, bisa membuat daya tahan baterai lebih singkat.
Kesimpulan
Axioo Windroid 10G+ menyempurnakan kekurangan yang ada di produk Windroid 9G. Sisi kenyamanan begitu diperhatikan, khususnya dalam hal dapur pacu dan desain, guna menikmati perangkat selayaknya notebook profesional. Tetapi, beberapa fitur pendukung dirasa masih kurang optimal. Seperti kamera yang kualitasnya tercatat mengecewakan. Namun, sebagai tablet hybrid dual OS, tablet Axioo ini tetap memiliki daya tarik tersendiri. Apalagi harganya cukup terjangkau untuk produk sekelasnya.